Zikir Sir bagi anggota PS tidak begitu saja dibicarakan, di lingkungan PS Lampung mungkin sudah termasuk belakangan mendapatkan pengarahan ini, jika di Cabang lain sudah lama dibicarakan, maka di Lampung baru dibicarakan pada acara pelantikan anggota baru pada tanggal 17 Oktober 2015 yang lalu. Dan itu bukanlah sesuatu yang menjadi persoalan bagi kami, karena Guru Besar tahu betul kapan beliau harus bicara dan membicarakan apa di PS Cabang Lampung, dan membicarakan zikir sir pada sat itu nampaknya adalah waktu yang sangat tepat.
Sebelum membicarakan zikir sir, beliau membiarkan muncul diskusi tentang kuda kuda, hingga akhirnya diketahui kuda kudanya sama. Beliau membiarkan heboh jurus baru, hingga akhirnya diketahui jurus baru itu tidak ada. Beliau membiarkan heboh ujicoba, hingga diketahui ujicoba itu tidak mudah. Beliau membiarkan heboh Blog sampai akhirnya disdari nahwa ilmu PS itu sangat kompleksnya. Akhirnya Guru Besar menyatakan kekecewaannya bahwa banyak senior PS yang faham tapi tak mengerti, tak pelak ungkapan ini membuat para senior terpaksa harus evaluasi diri, mengevaluasi sikapnya selama ini, mengevaluasi cara bicara selama ini, para senior diharuskan rajin evaluasi diri, agar berfikir dahulu dalam dalam sebelum bicara, akhirnya Guru Besar memerintahkan para senior untuk mengajarkan zikir sir kepada yuniornya. Seniorpun di bekali jurus khusus.
Bila kita mengacu kepada aktivitas kita sholat, naka sholat yang dikatakan khusyuk bukan hanya terjadi dengan diawali dari takbir dan diditutup dengan salam saja, tetapi khusyuknya sholat itu harus tetap terbawa bawa dan dipertahankan hingga beraktivitas setelah sholat sekalipun. Demikian juga dengan zikir sir bagi PS. Bahwa zikir dalam PS itu bukan hanya sebatas ketika membuat jurus saja, tetapi bawalah dan pertahankanlah zikir itu hingga segala aktivitas dalam kehidupan ini, tetaplah zikr dalam beraktivitas, dengan zikir sir.
Pahamilah dahulu dengan sedalam dalamnya, tentang zikir Laailaaha Illallaah itu, perluaslah wawasan tentang zikir yang menjadi core PS itu. Manakala kita telah memiliki pemahaman dan wawsan yang luas tentang core yang selalu kita zikirkan itu, maka mulailah isi kehidupan ini dengan Laailaaha Illallaah. Pikirkanlah sesuatu dengan beranjak dari Laailaaha Illallaah, bersikaplah atas sesuatunya berdasarkan Laailaaha Illallaah. Berbicaralah tentang sesuatu berdasrkan Laailaaha Illallaah Dam berbuatlah sesuatu berdasarkan Laailaaha Illallaah. Kita harus sadar benar bahwa kita ini telah berjanji dan bersumpah, bahwa kita hidup dan kita mati hanya untuk Allah, Sekejap matapun kita tak boleh lupa. (Sekayu, 22 Oktober 2015)
Baca Juga :